Teknologi Perikanan dan Budidaya Lele

Kamis, 29 Juli 2010

Dedi Dwitagama: si kepala sekolah unik


Pria kelahiran jakarta 28 November 1964 ini, merupakan seorang kepala sekolah SMK Negeri 36 Jakarta sejak tahun 2009-sekarang. selain itu, beliau mempunyai aktivitas lain selain menjadi kepala sekolah, yaitu seorang kepala rumah tangga (sudah pasti karena beliau sudah mempunyai istri dan 2 orang anak), sekertaris PGRI pusat sejak 2007, sekertaris Kelompok Kerja Kepala SMK (K3SK) Jakarta Pusat sejak 2009, narasumber, trainer dan motivator bidang pendidikan, seorang fotographer, seorang blogger dan beliau juga orang yang anti narkoba sama penyakit yang namanya HIV/AIDS.

suami dari ibu Zaitun Sastrasuanda ini, menurut saya unik. kenapa?????????? jawabannya adalah baru pertama kali saya melihat bahwa kepala sekolah yang satu ini berbeda dengan kepala sekolah lainnya.

Keunikan yang pertama adalah beliau tidak banyak menghabiskan waktunya diruang kerjanya disekolah, tetapi beliau banyak menghabiskan waktunya diluar sekolah untuk menjadi narasumber dan trainer di bidang pendidikan, pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. “eits,” bukan berarti jika beliau berada diluar urusan pekerjaan sekolahnya tidak diurusi, tetapi tetap diurusi dengan melakukan kordinasi dengan para staf ahli (para waka dan guru) sekolahnnya via dunia maya dengan cara para staf melaporkan seluruh kegiatan yang berada disekolah kepada beliau kemudian beliau memberikan komando dan saran untuk ditindak lanjuti oleh para staf ahlinya.


Keunikan yang kedua adalah beliau orang yang humoris dan mempunyai sikap yang selalu ingin dekat dengan peserta didiknya contohnya saja beliau memberikan nomor ponsel untuk setiap saat dapat dihubungi oleh anak didiknya disekolah (Kan jarang ada kepala sekolah yang seperti ini).


Keunikan yang ketiga adalah beliau selalu menyapa para staf ahli, peserta didik, karyawan dan yang lainnya terlebih dahulu dan mengucapkan "hai apa kabar?" atau "kau sehat" sesuatu yang menurut saya terbilang sangat berbeda karena biasanya seorang yang mempunyai jabatan lebih tinggi pasti ingin disapa oleh bawahannya, tetapi memang benar kata ibu saya "bahwa bahasa tidak membeli dan sopan santun itu tidak harus kepada orang yang tua saja melainkan kepada sipa saja".


Keunikan yang keempat adalah beliau selau menanamkan mental juara kepada peserta didik di SMK Negeri 36 Jakarta dengan cara mengucapkan “enak loh jadi juara karena bagi yang juara akan dapat beasiswa” statement inilah membuat para peserta didik berlomba-lomba untuk menjadi juara baik dibidang akademik maupun non akademik.


Keunikan yang lainnya adalah beliau telah mengukir prestasi dibidang pendidikan dengan menjadi kepala sekolah terbaik se- DKI Jakarta dan non pendidikan dengan menjadi juara blogger. Itulah keunikan yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah yang bernama Dedi Dwitagama.

2 komentar:

Wijaya kusumah mengatakan...

Keunikan itulah yang membuat saya menjadi senang berkolaborasi dengan beliau.

salam
Omjay

FAZRI PERMANA mengatakan...

terima ksih pak wijaya atas komentarnya. memang benar pak keunikan yang beliau miliki membuat setiap orang senang untuk berkolaborasi dengannya.


salam kenal,pak