Teknologi Perikanan dan Budidaya Lele

Minggu, 04 Juli 2010

RASA NASIONALISME YANG TAK PERNAH TERKIKIS MESKI SETIAP HARI HIDUP SELALU KRISIS


Judul diatas adalah kesimpulan yang kuambil dari acara talkshow di televisi yaitu "kick andy". Acara yang selalu hadir disetiap jum'at malam itu menginspirasi saya untuk menulis tulisan ini karena rasa nasionalisme yang dimiliki saudara-saudara kita di kamp pengungsian(eks warga timur timor) tuapukan tidak pernah terkikis meski setiap hari selalu hidup dalam keadaan krisis. Mereka tidak pernah menyesal memilih menjadi warga negara indonesia meski taruhannya adalah harus memilih meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan keluarga. Mereka berprinsip bahwa "sejak saya dikandungan ibu, saya sudah merah putih dan merah putih adalah harga mati tidak bisa ditawar lagi". sesuatu hal yang pantas diacungi jempol dan diapresiasi setinggi-tingginya, tapi itu saja tidak cukup karena mereka kini hidup dalam keadaan krisis setiap harinya dan juga tempat tinggal yang sudah tak huni layak serta bantuan pemerintah yang sudah tidak ada lagi.

inilah akibat refrendum 11 tahun yang lalu yang meninggalkan kisah teramat sedih dan mengores hati. Sebuah keputusan yang tidak pernah dipikirkan oleh si pembuatnya yang hingga kini meninggalkan kesengsaraan dan tangisan. Dari tulisan diatas kita mendapat pelajaran tentang kisah ini yaitu selalu bangga akan kebangsaan kita dan setiap mengambil keputusan hendaknya dipikirkan tentang kelebihan dan kelemahan serta dipersiapkan antisipasinya dari keputusan itu.

Tidak ada komentar: